KOKOK AYAM
JAGO
Oleh.
Hariyanto
Suaranya
membelah subuh
Mengisi
telinga
Tidur
nyenyaknya jejaka
Bersautan di
muka belakang azan
Ayam jantan
mengobarkan
Semangat pagi
Menyibak
selimut malam
LANGIT SIBUK
Oleh.
Hariyanto
Azan subuh
Kumandang
Langit
Di segala
penjuru angin
Dari seribu
masjid
Suara ustadz
mengaji
Lantunkan ayat
suci
Ayam dan
burung bersuitan.
Blitar,
13.10.21
HOLAHOOP
Oleh. Hariyanto
Pinggul
digoyang
Perut
dikempiskan
simpai pun berputar
Pelan-pelan
Menjadi
kencang
Mengejar napas
Memeras keringat.
Blitar,
13.10.21
MESIN CIRCLE
Oleh Hariyanto
Dentingan
nyaring
Penuhi telinga
Mengiris
Bongkahan
terjerembab
Bersama
tumpukan besi baja
Yang tidak
berdaya
Blitar,
13.10.21
JAM PAGI GURU
Oleh.
Hariyanto
Sesi satu
dimulai
Satu kalimat
seru
Di depan kelas
Menjadi
mantera
Siswa pun
bertebaran
Melayangkan
angan
Mengais
imajinasi.
Blitar,
13.10.21
SIRINE DI
JALAN
Oleh.
Hariyanto
Lengkingan
memecah jalan
Meminggirkan
rintangan
Menyibakkan mobil-mobil
Raungannya
Tidak segarang
kemarin
Aroma pandemi
Telah pergi.
ANAK SEMBUNYI
Derap kaki
berlari
Semakin
menjauh
Pergi
Menghilang
Di rerimbunan
Pohon beluntas
Anak sembunyi.
SOSIALISASI
BATAL HAJI
Sebuah frasa
Disosialisasikan
Batal Haji
2021
Hati ini tetap
saja
Berangkat Haji
MEJA POJOK
Meja pojok
Paling
belakang
Ruang aula
Sebuah notes
Sebuah pena
Telah beraksi
Bersama secangkir
kopi
AIR MINERAL
Rasa haus
Menggoyang air
mineral
Di atas meja
Dalam botol
bening
Sebelum pindah
Basahi
tenggorokan
Blitar, 13
Oktober 2021
Catatan :
PUISI 2.0
Puisi yang mensyaratkan tidak lebih dari 20 kata ini begitu ringkas. Bentuknya sederhana karena hanya melihat satu obyek untk satu judul puisi.....motto PUISI 2.0 adalah
Ø SATU PUISI
Ø SATU OBYEK
Ø SATU SUDUT PANDANG
Puisi ini dikreasi dan digagas oleh Dr. Endang Kasupardi saat menyelesaikan studi S3 di UPI 2010.
Puisi ini lahir sebagai antisipasi jawaban atas perkembangan zaman yang serba cepat dan digital dengan tingkat kesibukan orang yg luar biasa. Dgn kondisi ini ke depan tidak ada lagi waktu untuk menulis atau membaca dan menikmati puisi yang panjang. Bgm caranya dalam waktu terbatas orang masih sempat menikmati puisi, maka solusinya harus dibuat puisi yang hemat kata tapi bermakna. Atas dasar itulah lahir puisi yang hanya maksimal 20 kata tapi bermakna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar