Minggu, 24 Oktober 2021

P.2.0 PUISI TENTANG KEBESARAN TUHAN

 


PUISI TENTANG KEBESARAN TUHAN

Oleh. Hariyanto

SALAM LITERASI

Kembali saya memperkenalkan beberapa karya bersama sang Guru dan beberapa sahabat lainnya. Kebetulan hari ini banyak karya menuliskan hal kebesaran Tuhan.

Semoga sajian puisi ini bermanfaat. Aamiin.

SALAM LITERASI

BLITAR, AHAD 24 OKTOBER 2021

hariyanto

 

NASI KOTAK

Oleh. Hariyanto

Jenang mrah itu

Menjadi tanda

Syukur pada-Nya

Hatinya tersimpan

Dalam kotak kecil

Manis rasanya.

 

 

SEORANG JAMAAH

Oleh. Hariyanto

 

Duduk di shaf depan

Bersila di atas sajadah

Hijau

Menanti iqomah

Berdoa

Lirih

Aamiin

Pungkasnya.

 

 

JAM DINDING

 

Klik klok klik klok

Langkahnya pasti

Menjadi teman malam

Pecahkan sunyi

Klikklik

Seperti bercanda

Klokklok

Kembali menggoda

Yayaya.

 

 

MENDUNG

Oleh. Hariyanto

 

Sejenak hitam

Awan di balik kabutnya

Dingin

Hembusannya

Belum juga

Menurunkan

Tetes airnya.

 

Blitar, 24.10.2021

 

 

MUALAF

 

Ketika suara azan

Terdengar masuk

Ke ulu hati

Menggetar jiwa

Melemas sendi

Menggerakkan

Nurani

Bersujud.

 

 

HIDAYAH

 

Ayat Al Quran

Bertebaran di langit

Tadarus malam

Ada yang mengetuk

Telinga

Dan mengucurkan

Air mata

Membasah pipi.

 

Blitar, 24.10.2021

 

 

PESAN DARI KUBURAN

 

Sebuah pesan muncul

Dari sebuah teman

Yang tak tersampaikan

Riuh rendah suaranya

Aku ingin kembali

Katanya.

 

 

KUMBANG TETER

 

Giginya

Membuat limbung

Tiang utama

Menjadi butiran

Debu

Tak bertenaga.

 

 

Berikut ini puisi para Guru dan Sahabat yang sempat saya rekam:

 

GEROBAK

Oleh. Pujiatun

 

Asimetris

Roda menopang beban

Sebuah aroma menyembul

Bising di tengah malam gulita

Menjadi penopang

Bagi keluarga

 

 

TERPANA

 

senyum itu

kembali manis

menghias pintu pagar

besi

seperti bertanya

kemana langkah ini

pergi

 

rasopset P2.0

 

LANDING

Kepada K

Oleh, Endang Kasupardi

 

bulan sudah nampak

senja ini

seperti ia sedang mengingat

ingat

berapa malam

sudah dilewati

sejak angin menyibak

ujung rambut

 

 

PUNCAK DARAJAT

Oleh. Endang Kasupardi

 

basah

sehelai rambut

di bibir kriting itu

ada ujungnya

 

"lupa, berenang tidak buka kerudung," katamu.

 

"matahari akan segera mengeringkannya," kataku.

 

SATE MADURA

Endang Kasupardi

 

Asap sudah mengelun di ujung roda

kipas tak lagi bergoyang

masing masing sudah dapat jatah

lalu

mengelus perut dan

sendawa

 

 

PUNCAK SUJI

Oleh. Enang Cuhendi

 

Desir menyapa

Kala langkah menjamah puncak

Lepas pandangan

Mensyukuri

Indahnya karunia ilahi

 

 

 

DUKA

 

mendung di pelupuk langit

memandang awan hitam

beriringan

rintiknya tertahan

saat angin kencang

mengguncang

 

rasopset P2.0

 

KESEPIAN

 

bangku di taman

dingin dipeluk malam

sendirian

menanti teman

yang sudi menduduki

 

rasopset P2.0

 

 

PEMULUNG

 

perempuan paruh baya

menyusuri jalanan

memungut sisa harapan

dari beragam bungkusan

terbuang

 

rasopset P2.0

 

SATE PIAMAN

EFRIZAL  RB COTHO

Serumput tusukan

Berteman gumpalan

Beras masak menyatu

Terlumur nikmatnya bumbu

Menyatu gelitik kalbu

 

TIMANG

Oleh. EFRIZAL  RB COTHO

 

Bermasa genggaman

Tak kenal lelah

Berayun tak terasa

Suka duka dilalui

Menanti...

Menimang ...

Sibuah hati

 

SIBUAH HATI

Oleh; EFRIZAL  RB COTHO

 

Datang masa pesona

Buai tingkahmu

Menghimpun suka

Lentera bahagia

Hadir bersama

Penglipur lara

Sepanjang masa

 

ANGAN TAK BERUJUNG

Oleh;  EFRIZAL  RB COTHO

 

Lelah Tertuntun

Kaki melangkah

Menyisir ilalang

Sejengkal tapak

Usikan didada

Hentak menyapa

Angan tak berujung

 

 

TUMPANGAN HIDUP

Oleh.  EFRIZAL  RB COTHO

 

Hamparan hijau

Berbatas pematang

Tempat berjuang

Tumpangan hidup

Pagi dan petang

Asa bergayut Rezeki

Anugerah Illahi

 

 

Semua saya salin dari WA Grup PUISI 2.0 tanggal 24.10.2021


1 komentar: