PENTINGNYA " F O KU S " DALAM MENULIS PUISI
Oleh. Hariyanto
Fokus pada satu obyek dalam satu judul puisi adalah hal sangat penting. Saya masih teringat ketika Prof. Movh, Khoiri (Emcho) memberikan catatan pada puisi karya sahabat di grup RVL (Rumah Virus Literasi) bahwa puisinya kurang fokus. Karena bisa dikembangkan menjadi 2 puisi.
Pernyataan seperti itu ternyata muncul juga dari Endang Kasupardi penggagas puisi 2.0 yang saya temui tadi pagi dalam tulisannya di grupnya. Intinya beliau memberi catatannya, menulis puisi itu harus fokus pada satu obyek yang diamatinya. Ini sepertinya saran umum bagi penulisan puisi. Ini pula yang ingin ditegaskan dalam ciri khusu puisi 2.0 nya.
Motto PUISI 2.0 adalah
Ø SATU PUISI
Ø SATU OBYEK
Ø SATU SUDUT PANDANG
Ø SATU PUISI
Ø SATU OBYEK
Ø SATU SUDUT PANDANG
Sebagai penulis puisi pemula, menulis kiurang fokus satu obyek sering terjadi. Hal ini disamping belum terbiasa, juga akibat godaan memberikan "rasa" lebih pada puisinya. Lebih komplit, lebih kompleks, lebih indah, lebih banyak diksi, lebih beriirama dan segala "lebih" lagi.
Pagi ini beruntung saya sempat mencatat pelajaran sederhana tentang contoh menulis puisi secara "FOKUS".
Seorang penulis memyajikan karyanya (PUISI 2.0) berikut
RADANG
Di pangkal lidah
Ratusan semut menggigit
Batu mengganjal
Nikmat Tuhan dicabut
Hanya sedikit
Tapi
Terasa sakit
Nah puisi ini ternyata dinilai kurang FOKUS alias masih bernilai ganda. Beliau memberikan penilaian puisi ini "Kalau ini sudah jadi dua objek. Pangkal lidah dan nikmat Tuhan "
Pikirannya masih bercabang dan bercampur campur, demikian lanjutnya.
Beliau pun memberikan contoh puisi yang lebih FOKUS menjadi seperti di bawah ini :
Beliau pun memberikan contoh puisi yang lebih FOKUS menjadi seperti di bawah ini :
RADANG
semut api terus merayap
bergerombol
menuju lobang
dan
sampai
di pangkal lidah
searah dinding stalaktit
sepanjang jalan
menggigit-gigit
panas
Begitulah kisah dan contoh sederhana penjelasan tentang FOKUS pada satu obyek dalam menulis puisi.
Berikut untuk kasus ke 2 puisi berikut ini. Berjudul PAS BUNGA, namun pada karya awalnya ternyata menceritakan bunganya juga. Sementara setelah diperbaiki, maka puisi lebih FOKUS pada VAS BUNGA nya.
Berikut untuk kasus ke 2 puisi berikut ini. Berjudul PAS BUNGA, namun pada karya awalnya ternyata menceritakan bunganya juga. Sementara setelah diperbaiki, maka puisi lebih FOKUS pada VAS BUNGA nya.
PAS BUNGA
di tengah ruangan
tersimpan
pemanis ruangan
melati
merah jambu
plastik
tangkai
kelopak
daun
tertancap
pada wadah
hitam
mengkilat
setelah diperbaiki (oleh Masternya) menjadi :
PAS BUNGA
di tengah ruangan
Tepat di meja ukir
bibirnya kriting menggugit tangkai
tembus ke ulu hati
sudah lama perutmu kembung
duduk di atas alas
objeknya hanya itu saja. Pas bunga. Menceritakan lekuk dan tekstur pas bunga
Demikian masalah FOKUS dalam menulis puisi. Semoga bermanfaat\.
SALAM LITERASI
Blitar, 13.10.21
Wah, untuk fokus susah juga sepertinya yah.. harus terus dilatih dan mendapatkan masukan agar yakin..
BalasHapusTerimakasih Bu Salam literasi
HapusMantab dan keren.
BalasHapusSalam literasi Cak Inin
Hapus