Sabtu, 09 Oktober 2021

PUISI 2.0 . MEMAHAMI SEDIKIT

 

PUISI 2.0  MEMAHAMI PUISI SATU OBYEK

 


Begitu mengenal jenis puisi 2.0 saya tertarik mempelajarinya. Puisi yang mensyaratkan tidak lebih dari 20 kata ini begitu ringkas. Bentuknya sederhana karena hanya melihat satu obyek untk satu judul puisi.....motto PUISI 2.0 adalah

Ø SATU PUISI

Ø SATU OBYEK

Ø SATU SUDUT PANDANG

 

Puisi ini dikreasi  dan digagas oleh Dr. Endang Kasupardi saat menyelesaikan studi S3 di UPI 2010. 

Puisi ini lahir sebagai antisipasi jawaban atas perkembangan zaman yang serba cepat dan digital dengan tingkat kesibukan orang yg luar biasa. Dgn kondisi ini ke depan tidak ada lagi waktu untuk menulis atau membaca dan menikmati puisi yang panjang. Bgm caranya dalam waktu terbatas orang masih sempat menikmati puisi, maka solusinya harus dibuat puisi yang hemat kata tapi bermakna. Atas dasar itulah lahir puisi yang hanya maksimal 20 kata tapi bermakna

 

PUISI INI MENGENAL 9 FASE. Karenanya itu bentuk dan cara mengungkapkan dalam tulisan puisi berbeda cirinya di setiap fase. Satu hal yang sama struktur katanya disusun tidak boleh lebih dari 20 kata.

FASE 1 DAN 2 adalah fase SUBYEKTIF, tentang satu benda nyata. Arti subyektif ini adalah seeorang menuliskan puisi dari sudut pandangnya tidak urus apakah orang lain setuju atau tidak.

Konsepnya puisi 2.0 dijelaskan sebagai berikut  :

[09.51, 8/10/2021] Hariyanto: Pertanyaan saya

1. Fase mana yang bapa ambil?

2. Seharusnya bapak, mulai dari fase 1 dulu. Agar objek puisi jelas menjadi arah dan cara pandang bapa dalam mengungkapkan perasaan.

 

Saya kasih objek dulu saja ya. Agar bapa jelas membuat puisi pada fase 1 belajarnya.

 

Silahkan bapa membuat puisi dari objek yang saya berukan ini. ( Ini adalah arahan Dr. Endang Kasupardi, melalui WA Grup Private Puisi)

 

Objek yang saya berikan ini, ambil satu sudut pandang bapak, agar tidak kemana mana.

 

Ini kata-katanya.

 

1. Jendela

2  pintu

3. Tembok

4. Genting

5. Kursi

6. Meja

7. Gelas

8. Piring

9. Sendok

10. Garpu

 

Kata kata ini jadikan dan katakan fungsi manfaat yang nyata dari sudut pandang bapak.

Kita bicara ilmiah dulu ta…

[09.51, 8/10/2021] Hariyanto: Tahapannya dipahami dulu ya. Jangan dulu memproses karya. Hehehe

Puisi 2.0 ini adalah puisi ilmiah. Puisi 60% logika dan diungkapkan dengan bahasa rasa 40%

Penyusunan puisi 2.0 kalau istilahnya penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi, maka puisi 2.0 adalah abstraksinya.

Singkat tapi jelas.

[09.51, 8/10/2021] Hariyanto: @Hariyanto @TRESNA @+62 813-2231-1097 @Arsi

 

Ini boleh dibaca-baca dulu

BEGINI

fase dalam membuat puisi itu ada 9 fase.

 

1. FASE INDIVIDUALIS/subjektif

 

Fase individualis. Maksudnya, fase ini, apa yang ada dalam perasaan sendiri, pikiran sendiri. Ditulis sesuai apa yang dirasakan dan dipikirkan. Orang lain menikmati atau tidak, pada fase individualis tetap saja dilakukan dan seolah tidak mau tahu.

 

Menulis puisi pada fase individualis ini bersifat subjektif (yang melakukan sesuatu terhadap sesuatu sesuai keinginannya)

 

Contoh puisi subjektif

 

ISTRIKU

 

uxorem tersenyum dalam dukanya

ketidaktahuan menyenangkan hati liberi

garis tipis dalam

hidupnya

 

uxorem  tersenyum dalam deritanya

memeluk vir tubuh ringkih

tujuan akhir

pengabdiannya

 

*

JANGANLAH MEMBENCI HUJAN

 

janganlah membenci hujan

saat

debu hilang

dari muka

daun

 

janganlah membenci hujan

saat berjalan

tanpa

payung

 

Berikut contoh kasus untuk puisi berjudul KURSI......

Kursi

 

Empat penyangga

Kokoh berdiri

Bukan kayu

Bukan pula batu

Hitam putih

Tak peduli

Coklat abu

Bisa jadi

Berdampingan selaras serasi

 

---

Ketika kita mengatakan objek nyata, kursi. Maka yang harus dikatakan asalah apa yang terlihat.

 

1. Warnanya

2. Letaknya

3. Bentuknya

4. Jika perlu kapan belinya

5. Siapa yang sering duduk di sana.

 

Nah

Empat penyangga, masih kabur, kenapa tidak disebutkan saja kaki

 

Kata kokoh berdiri, apa benar kursi berdiri?

 

Bukan kayu

Belum apa apa, yang dilihat sudah menolak.

 

Bukan pula batu.

Masih penolakan. Bukan mengatakan

 

Hitam putih tak peduli sudah ikut campur ini. Penulis ikut campur dalam isi tulisan.

 

Coklat abu dst. Ini sudah masuk pada cara penulis meminta persetujuan.

 

Padahal suruhannya adalah, katakan secara objektif tentang kursi.

 

COBA KALAU BEGINI

 

KURSI

 

di sudut ruang tamu

Kursi tua coklat kelam

sandarannya melengkung

menahan punggung

Dan

kini ia

hanya berteman debu

 

Baru sebentar tadi mau tidur. Ada pengumuman dari Masjid. Ada tetangga yang meninggal dunia.

 

Maka saya masih terjaga, sampai jam ini.

 

---

MELAPAS AYAM ( Dr. Endang Kasupardi)

 

tepat

tengah malam di bulan

oktober

angin berhembus pelan

masuk rongga mimpi

 

bangkit

dan

mengatakan

 

tetangga

melepas ayan

memancang batu nisan

 

 

 

Berikutnya ini beberapa contoh Karya PUISI 2.0 hari ini . Selamat menikmati.

 

PALU
Oleh. Hariyanto

 

Gemontang di ketinggian

Seperti lonceng panggilan

Maharaja adakan pengumuman

 

Di tangan tukang

Suara merdumu menyatukan

Model yang rapi

Tertata

 

Blitar, 9.10.21

 

 

SARAPAN PECEL

Oleh. Hariyanto

 

Pedasnya sambal kacang

Bergumul lalapan

Hijaunya daun

Kulupan

Cabenya berteriak panas

Mendendangkan ceria

Bersama nyaringnya

Rempeyek tergerus

Renyah.

 

Blitar, 9.10.21

 

 

SINGKONG GORENG

Oleh. Hariyanto

 

Hangatnya menggoda

Empuknya aduhai

Aroma wanginya

Mengepukan asap halus

Di antara rekahnya

Kelopak keemasan

Temani pagi

Bersama segelas

Kopi.

 

Blitar, 9.10.21

 

 

NEGATIF SWAB

Oleh. Hariyanto

 

Serombongan ketegangan

Hadir

Menemani tempat duduk

Antrean

Sejurus hidung pun

Mengendus kembali

Napas kebebasan

Tanda negatif

Tinggalkan jejak di lubang

Hidung.

Blitar, 9.10.21

 

 

TES PPPK GURU
Oleh . Hariyanto

 

Degup di dada

Berdetak kencang

Di ruang sepi

Mengais butiran soal

Lewat tombol-tombol komputer

Agar tak lepas

Agar namaku tergenggam.

Blitar, 9/10/21

 

 

CIRCLE MACHINE

Oleh . Hariyanto

 

Sungguh kebisinganmu

Menyentak saraf

Membukakan mata

Dan telinga

Api bergulat gasing

Menanggalkan arti

Kreasi teknologi

Menaklukkan besi

Melipatnya dalam kantung.

 

Blitar, 9.10.21



 

6 komentar:

  1. Wow, jenis puisi yg baru sy kenal lagi nih. Sangat menggoda..

    BalasHapus
  2. Mohon maaf ijin bertanya, selain tidak boleh lebih dari 20 kata, apakah perbaris katanya menggunakan rumus, seperti puisi sonian...mohon penjelasan Bp ? 🙏

    BalasHapus
  3. Terima kasih Pak Hariyanto. Jadi makin tahu dan nambah ilmu nih...

    BalasHapus