PUISI 2.0 MEMAHAMI PUISI SATU OBYEK
Begitu mengenal jenis puisi 2.0 saya
tertarik mempelajarinya. Puisi yang mensyaratkan tidak lebih dari 20 kata ini
begitu ringkas. Bentuknya sederhana karena hanya melihat satu obyek untk satu
judul puisi.....motto PUISI 2.0 adalah
Ø SATU PUISI
Ø SATU OBYEK
Ø SATU SUDUT PANDANG
Puisi ini dikreasi
dan digagas oleh Dr.
Endang Kasupardi saat menyelesaikan studi S3 di UPI 2010.
Puisi ini lahir sebagai antisipasi jawaban atas perkembangan
zaman yang serba cepat dan digital dengan tingkat kesibukan orang yg luar
biasa. Dgn kondisi ini ke depan tidak ada lagi waktu untuk menulis atau membaca
dan menikmati puisi yang panjang. Bgm caranya dalam waktu terbatas orang masih
sempat menikmati puisi, maka solusinya harus dibuat puisi yang hemat kata tapi
bermakna. Atas dasar itulah lahir puisi yang hanya maksimal 20 kata tapi
bermakna
PUISI INI MENGENAL 9 FASE. Karenanya itu bentuk dan cara
mengungkapkan dalam tulisan puisi berbeda cirinya di setiap fase. Satu hal yang
sama struktur katanya disusun tidak boleh lebih dari 20 kata.
FASE 1 DAN 2 adalah fase SUBYEKTIF, tentang satu benda nyata.
Arti subyektif ini adalah seeorang menuliskan puisi dari sudut pandangnya tidak
urus apakah orang lain setuju atau tidak.
Konsepnya puisi 2.0 dijelaskan sebagai berikut :
[09.51, 8/10/2021] Hariyanto: Pertanyaan saya
1. Fase mana yang bapa ambil?
2. Seharusnya bapak, mulai dari fase 1 dulu. Agar objek puisi
jelas menjadi arah dan cara pandang bapa dalam mengungkapkan perasaan.
Saya kasih
objek dulu saja ya. Agar bapa jelas membuat puisi pada fase 1 belajarnya.
Silahkan
bapa membuat puisi dari objek yang saya berukan ini. ( Ini adalah arahan Dr.
Endang Kasupardi, melalui WA Grup Private Puisi)
Objek yang
saya berikan ini, ambil satu sudut pandang bapak, agar tidak kemana mana.
Ini
kata-katanya.
1. Jendela
2 pintu
3. Tembok
4. Genting
5. Kursi
6. Meja
7. Gelas
8. Piring
9. Sendok
10. Garpu
Kata kata ini jadikan dan katakan fungsi manfaat yang nyata
dari sudut pandang bapak.
Kita bicara ilmiah dulu ta…
[09.51, 8/10/2021] Hariyanto: Tahapannya dipahami dulu ya.
Jangan dulu memproses karya. Hehehe
Puisi 2.0 ini adalah puisi ilmiah. Puisi 60% logika dan diungkapkan
dengan bahasa rasa 40%
Penyusunan puisi 2.0 kalau istilahnya penelitian, skripsi,
tesis, dan disertasi, maka puisi 2.0 adalah abstraksinya.
Singkat tapi jelas.
[09.51, 8/10/2021] Hariyanto: @Hariyanto @TRESNA @+62
813-2231-1097 @Arsi
Ini boleh
dibaca-baca dulu
BEGINI
fase dalam
membuat puisi itu ada 9 fase.
1. FASE
INDIVIDUALIS/subjektif
Fase
individualis. Maksudnya, fase ini, apa yang ada dalam perasaan sendiri, pikiran
sendiri. Ditulis sesuai apa yang dirasakan dan dipikirkan. Orang lain menikmati
atau tidak, pada fase individualis tetap saja dilakukan dan seolah tidak mau
tahu.
Menulis
puisi pada fase individualis ini bersifat subjektif (yang melakukan sesuatu
terhadap sesuatu sesuai keinginannya)
Contoh
puisi subjektif
ISTRIKU
uxorem
tersenyum dalam dukanya
ketidaktahuan
menyenangkan hati liberi
garis tipis
dalam
hidupnya
uxorem tersenyum dalam deritanya
memeluk vir
tubuh ringkih
tujuan
akhir
pengabdiannya
*
JANGANLAH
MEMBENCI HUJAN
janganlah
membenci hujan
saat
debu hilang
dari muka
daun
janganlah
membenci hujan
saat
berjalan
tanpa
payung
Berikut
contoh kasus untuk puisi berjudul KURSI......
Kursi
Empat
penyangga
Kokoh
berdiri
Bukan kayu
Bukan pula
batu
Hitam putih
Tak peduli
Coklat abu
Bisa jadi
Berdampingan
selaras serasi
---
Ketika kita
mengatakan objek nyata, kursi. Maka yang harus dikatakan asalah apa yang
terlihat.
1. Warnanya
2. Letaknya
3.
Bentuknya
4. Jika
perlu kapan belinya
5. Siapa
yang sering duduk di sana.
Nah
Empat
penyangga, masih kabur, kenapa tidak disebutkan saja kaki
Kata kokoh
berdiri, apa benar kursi berdiri?
Bukan kayu
Belum apa
apa, yang dilihat sudah menolak.
Bukan pula
batu.
Masih
penolakan. Bukan mengatakan
Hitam putih
tak peduli sudah ikut campur ini. Penulis ikut campur dalam isi tulisan.
Coklat abu
dst. Ini sudah masuk pada cara penulis meminta persetujuan.
Padahal
suruhannya adalah, katakan secara objektif tentang kursi.
COBA KALAU
BEGINI
KURSI
di sudut
ruang tamu
Kursi tua
coklat kelam
sandarannya
melengkung
menahan
punggung
Dan
kini ia
hanya
berteman debu
Baru
sebentar tadi mau tidur. Ada pengumuman dari Masjid. Ada tetangga yang
meninggal dunia.
Maka saya
masih terjaga, sampai jam ini.
---
MELAPAS
AYAM ( Dr. Endang Kasupardi)
tepat
tengah
malam di bulan
oktober
angin
berhembus pelan
masuk
rongga mimpi
bangkit
dan
mengatakan
tetangga
melepas
ayan
memancang
batu nisan
Berikutnya ini beberapa contoh Karya PUISI 2.0 hari ini .
Selamat menikmati.
PALU
Oleh. Hariyanto
Gemontang di ketinggian
Seperti lonceng panggilan
Maharaja adakan pengumuman
Di tangan tukang
Suara merdumu menyatukan
Model yang rapi
Tertata
Blitar, 9.10.21
SARAPAN PECEL
Oleh. Hariyanto
Pedasnya sambal kacang
Bergumul lalapan
Hijaunya daun
Kulupan
Cabenya berteriak panas
Mendendangkan ceria
Bersama nyaringnya
Rempeyek tergerus
Renyah.
Blitar, 9.10.21
SINGKONG GORENG
Oleh. Hariyanto
Hangatnya menggoda
Empuknya aduhai
Aroma wanginya
Mengepukan asap halus
Di antara rekahnya
Kelopak keemasan
Temani pagi
Bersama segelas
Kopi.
Blitar, 9.10.21
NEGATIF SWAB
Oleh. Hariyanto
Serombongan ketegangan
Hadir
Menemani tempat duduk
Antrean
Sejurus hidung pun
Mengendus kembali
Napas kebebasan
Tanda negatif
Tinggalkan jejak di lubang
Hidung.
Blitar, 9.10.21
TES PPPK GURU
Oleh . Hariyanto
Degup di dada
Berdetak kencang
Di ruang sepi
Mengais butiran soal
Lewat tombol-tombol komputer
Agar tak lepas
Agar namaku tergenggam.
Blitar, 9/10/21
CIRCLE MACHINE
Oleh . Hariyanto
Sungguh kebisinganmu
Menyentak saraf
Membukakan mata
Dan telinga
Api bergulat gasing
Menanggalkan arti
Kreasi teknologi
Menaklukkan besi
Melipatnya dalam kantung.
Blitar, 9.10.21
Maren (mantul dan keren)
BalasHapusTerimakasih Cak Inin
HapusWow, jenis puisi yg baru sy kenal lagi nih. Sangat menggoda..
BalasHapusWoww, puisi baru...
BalasHapusMohon maaf ijin bertanya, selain tidak boleh lebih dari 20 kata, apakah perbaris katanya menggunakan rumus, seperti puisi sonian...mohon penjelasan Bp ? 🙏
BalasHapusTerima kasih Pak Hariyanto. Jadi makin tahu dan nambah ilmu nih...
BalasHapus