Pentigraf : Pidato Pahit
@oleh : Hariyanto
Sungguh pahit pidato pengawas
sekolahku waktu itu. Pidato itu berdurasi lebih 5 menit berisi kata dan kalimat
yang menjelekkan sekolah kami. Pidato itu telah membuat panas telinga para guru
dan terlebih Kepala Sekolah Ibu Suprih.
Acara halal bi halal yang
semestinya menyejukkan, saling memaafkan telah berubah menjadi menyesakkan. “
Hatiku sakit” begitu isi tulisan Ibu KS diatas secuil kertas kepada pembawa
acara saat itu, karena sudah tidak bisa menahan emosinya. Menerima secarik
kertas itu, pembawa acara mengernyit dahi lalu mengambil Gadgetnya membalas
dengan pesan agar Ibu KS bersabar.
Tidak terasa air mata Ibu Suprih
menetes membasahi pipi. Secepat itu pula tissu di ambilnya untuk menghilangkan
jejaknya yang terlanjur dilihat pembawa acara. Tibalah saatnya Ibu Suprih
berdiri diatas podium memberikan sambutan di sekolahnya 5 tahun lalu. Pidatonya
mendapatkan sambutan tepuk tangan meriah, “Saya berharap tidak ada lagi kata
negatif di sekolah ini. Gantilah semua kata dengan kata positif membangun. “ Di
ekor matanya Ibu Suprih sempat melihat
Kepala Sekolahnya tertunduk, tidak berani menatap matanya yang kini menjadi
atasannya. Dialah mantan pengawasnya. Hari ini
dada Ibu Suprih terasa lapang. Pembawa acaranya yang dulu mengacungkan
jempol dua.
Blitar, 7 Juni 2021
Oleh Hariyanto
Hmm...
BalasHapusSaya sampai membaca berulang-ulang.