Pena Mr. Bams, demikian salah satu
blog yang dikelolanya hingga kini, berisi sejumlah tulisannya yang kebanyakan
bertema literasi. Beliau dikenal sebagai
seorang guru TIK, pegiat literasi, pendongeng, blogger, support IT
Kelas Online dan aktifis masyarakat. Penanya benar-bebar menorehkan
keberhasilan dalam bidang gerakan literasi sekolah dan literasi di masyarakat
Bandung khususnya.
Beliau saat
ini aktif sebagai salah satu guru di SMP Taruna Bakti pelopor Gerakan Literasi
disekolahnya (GLS) dan berhasil mengelola blog literasinya di sekolah tersebut.
Ditunjuk sebagai Ketua GLS disekolahnya beliau memperoleh beberapa penghargaan antara
lain juara Literasi 1 se Kota Bandung pada tahun 2019, dan mendapatkan anugerah
utama untuk bidang literasi. Beliau sekaligus mendapatkan penghargaan perorangan
sebagai Penggiat Literasi.
Selain itu tahun 2019 juga mendapat Nominasi Guru Inspiratif Een Sukaesih
Award 2019.
Bagaimana resepnya sehingga berhasil dalam GLS di sekolahnya?
Dalam acara Belajar Menulis bersama Om Jay, belaiu menjadi salah satu
anggota pesertanya. Di lain waktu Om Jay juga memberikan kesempatan kepada
beliau untuk menjadi moderator. Selain itu beliau juga sudah dua kali menjadi
nara sumber di acara tersebut. Sungguh kisah yang inspiratif itu pun akhirnya
bisa diketahui oleh banyak guru dari seluruh Indonesia.
Untuk sukses dalam GLS di sekolah, sebenarnya tidak ada langkah khusus,
selain menjalankan program Kepala Sekolah sejak tahun 2015. Program itu adalah
program seperti digariskan dalam Permendikbud saat itu GLS, gerakan membaca
buku 15 menit sebelum pembelajaran. Program ini terus dilaksanakan sampai saat
ini dan mendapatkan respon positip dari seluruh siswa, yang jumlahnya 600
lebih.dari 24 kelas. Semua siswa antusias
menjalaninya dengan penuh kesadaran. Kuncinya adalah kesabaran dan ketekunan,
dilakukan terus menerus.
Ke 24 kelas itu benar-benar terkontrol kegiatan literasinya setiap hari,
dan laporan hasilnya juga setiap hari dapat dilihat di blog literasi sekolah.
Bagaimana cara menilai program literasi siswa dan memberikan pointnya. Dengan
bermodalkan program di excel dan mengelola website literasi sekolah semua dapat
berjalan lancar.
Untuk menilai program literasi sekolah dan siswanya beliau juga sudah
membagikannya dalam youtube berikut : https://youtu.be/V7iQ--vRMxE
Apa saja program literasi di sekolahnya ?
Program Literasi di sekolah untuk mingguan
1. Senin Membaca Kitab
Suci (SMKS)
2. Selasa-Kamis :
membaca buku non pelajaran
3. Jumat Ayo Menulis
(JAM)
Tehnik di lapangan siswa mengisi form setelah menyelesaikan tugas
literasinya.
Dalam perkembangannya juga ada acara Bincang Literasi, Acara Obrolan Santai
yang ditayangkan di Youtube setiap Selasa dan Jumat.
Dalam acara tertentu juga siswa disuruh menuliskan kalimat bahagia, yang
berisi kalimat positip menulis dengan kata-kata sendiri. Hasilny akan di unggah
di web sekolah seperti contoh berikut :
https://penamrbams.id/category/kalimat-bahagia-mr-bams/
Ini Kalimat Bahagia Mr Bams hari ini Rabu, 13 Jan 202
https://penamrbams.id/kalimat-bahagia-mr-bams-109/
Semangat menulis yang dimiliki oleh bapak-bapak dan ibu-ibu semua, semoga
menjadi penggerak sebagai Penggiat Literasi di sekolah masing-masing. Apalagi
ada AKM nantinya yang menitik beratkan literasi dan numerasi. Peran guru
menjadi semakin penting mengantar siswa berpikir kritis dan kreatif dalam
berliterasi.
Beliau dipercaya oleh Kepala sekolah untuk terlibat sebagai penata program.
Pertimbangan itu dikarenakan Kepsek melihat beliau mengelola Taman Bacaan
Masyarakat (TBM) yang dikelolanya sejak 2011, seperti berikut :
https://lebakwangimembaca.wordpress.com/
Beliau sekarang sudah 2 tahun ajaran tidak menjadi wali kelas, akan tetapi
di tunjuk sebagai Ketua Tim Literasi Sekolah.
Bagaimana liku-liku mengelola GLS beliau menjawab beberapa penanya sebagai
berikut :
Mulailah dari yang sederhana. Buatlah sosialisasi pelaksanaan GLS, kemudian
bentuk TIM GLS dan buatlah program yang memungkinkan. In syaa allah beliau siap
bantu untuk berbagi pengalaman dengan sekolah tempat bapak mengajar. Beliau
dari tahun 2015 bergerak terus, walau kadang tak ada teman guru yang menemani.
Karena beliau lakukan sukarela, tidak ada imbalan khusus dari sekolah.
Lalu ketika mengawali program beliau menuturkan :
Awalnya memang dipaksa. Beliau diawal selalu datang ke 24 kelas menanyakan
siapa yang tadi pagi di Jam Literasi membaca. Lalu beliau tulis manual, dan
direkap lalu diinfokan di grup WA dan dilaporkan kepada Kepala Sekolah. Sebuah
program di sekolah akan berhasil apabila dilakukan terus menerus dan adanya
monitoring. Beliau punya data setiap harinya kelas ini yang baca berapa orang ?
Nama yang baca buku siapa saja. Sehingga Wali kelas bisa mengingatkan bagi
siswa yang belum membaca.
Bagi kami saat ini fokus ke membaca, baru tahun ini akan mulai ke buku yang
sesunggguhnya. Produk literasinya lebih banyak ke karya khusus untuk kelas 9.
Apakah GLS ditegakan dengan memberi sanksi ke siswa, jawaban beliau :
Tida ada sangsi bagi anak-anak, hanya saja mereka akan malu saat ada Point Literasi.
Yang kita bangun adalah kejujuran, kesadaran bukan paksaan. Bila input
pasti ada point, bila tidak ngak dapat point. Bagi siswa yang termotivasi pasti
akan berlomba. Setiap akhir semester kami berikan sertifikat untuk Jura 1,2 dan
3.
Kesabaran Tim GLS harus luar biasa.
Bagaimana memenuhi kebutuhan bacaan siswa dan mengawalinya GLS
Jawab beliau Sebagai penggiat
literasi harus mau menjalankan secara perlahan dan terus menerus mengajak
muridnya untuk membaca 15 menit. Minta dukungan kepala sekolah dan bapak ibu
guru. Lakulan bersama kegiatan ini, sehingga menjadi sebuah gerakan yang dilakukan
terus menerus. Dibutuhkan orang yang mau konsisten menjalaninya. Agar tertarik
berilah kebebasan mereka memilih buku yang mereka sukai atau butuhkan. Hobinya
musik, cari buku tentang musik. Murid butuh belajar menggambar di komputet,
carikan buku tentang Corel misalnya. Sehingga anak-anak tidak terkekang.
Tentang cara mengelola di sekolah jawaban beliau”
Disekolah ada Tim yang dibentuk oleh Kepala Sekolah, ada 3 orang.
Berangkatlah dari kecintaan pada manfaat buku. Di rumah beliau sudah buat
Taman Baca, namanya TBM AS Lebakwangi sejak 2011, walau berawal dari teras
halaman, menggelar buku dirak. Alhamdulillah tahun 2012 beliau bisa membeli
rumah tak jauh dari rumah pertama. Kami lakukan bersama istri dan anak.
Tentang tujuan program membaca Kitab Suci jawaban beliau :
Sekolah kami SMP Taruna Bakti merupakan sekolah pembauran. Setiap siswa
apapun agamanya berapapun jumlah siswanya pihak Sekolah menyediakan Guru
Agamanya. Bagi kami pelayanan agama merupakan Hak dari setiap siswa apapun
agamanya.
Nah, makanya Senin ada program Senin Membaca Kitab Suci (SMKS).
Ini websitw sekolah kami
https://smp.tarunabakti.sch.id/
Untuk Solusi kekurangan buku, menurut
beliau bisa dilakukan :
1. Menerima sumbangan dari orang tua murid
2. Kerjasama dengan Perpus Daerah
3. Kerjasama dengan sekolah lain (pinjam)
4. Cari donatur / CS
5. Dll
Pena beliau juga menggoreskan keberhasilan mengelola TBM ( Taman Bacaan
Masyarakat) Kisahnya berikut ini :
Niat awal mendirikan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) karena beliau senang
dengan anak-anak. Kebiasaan sebagai pendongeng yang dimulai tahun 2004.
Senang bila anak-anak senang membaca. Bahagia bila melihat anak-anak rajin
membaca.
Rumah kecil kami yang hanya type 21 tak menyurutkan untuk mendirikan TBM.
Rumah yang kami tempati dari tahun 2007, mulai digunakan untuk TBM pada tahun
2011. Tepatnya 5 Oktober 2011.
Programnya cukup bervariasi :
1. Baca buku
2. Pinjam buku
3. Mendongeng
4. Belajar menulis (TK/SD)
5. Belajar baca
6. Mewarnai
7. Menggambar
8. Menulis Puisi
9. Komputer
10. Internet
11. Main catur
12. Puzle
13. Pelatihan
14. Menulis resume
dll
Bagaimana perizinannya.
1. Awalnya beliau hanya membuat izin tetangga.
2. Surat domisili dari Desa
3. Akte Pendirian dari Notaris
4. Ijin Operasional dari Dinas Pendidikan Kab Bandung.
Prestasi yang membanggakan buat kami
saat mendapatkan SABILULUNGAN AWARD 2018
dari Bapak Bupati Kab Bandung, Bapak Dadang Naser.
Taman ini telah menghasilkan 3 Piala , yaitu :
1. Piala Juara 2 Pengelola TBM dalam Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi
Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2013
2. Piala Juara 1 Pengelola TBM dalam Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasj
Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
3. Sabilulungan Award 2018 dari Bupati Kabupaten Bandung
Piala adalah penguji keikhlasan, piala hanya simbol penghargaan,
penghormatan. Piala untuk mengukur seberapa ikhlas kita terus berjuang
membangun TBM ini semakin bermanfaat.
Semoga kisah goresan PENA Mr. BAMS menjadi sumber inspirasi penggerak literasi
diberbagai wilayah Indonesia.
Semoga bermanfaat. Aamiin
Oleh . Hariyanto
NPA PGRI 13170200445
2. link blog :
Terus menulis...semangat..salam literasi..
BalasHapusTerimakasih Bunda
HapusResume yang lengkap. Serta lanjut tulisan yg rapih. Jadi enak membacanya.
BalasHapusTerimakasih sudah berbagi
Terimakasih kunjungannya Bung Indra
HapusSemangat terus menulis, jadikan buku...
BalasHapusSeamngat Bu, semoga menjadi buku. Aamiin
HapusTerinspirasi dari isi tulisan ini. Besok lusa moga bisa dirikan TBM seperti Mr. Bams
BalasHapusSemoga sukses Bu TBM nya.
HapusResume yang lengkap. informatif sekaligus inspiratif.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusResume yang lengkap, Pak Hari. Sangat informatif dan inspiratif.
BalasHapusTerimakasih PaK Mazmo
HapusBelajar dan berkaca dari orang hebat. Resumenya super lengkap, seolah tida yang terlewat.
BalasHapusTerimakasih Pak D Susanto
HapusMantap pak Heri.
BalasHapusTerimakasih Bunda
HapusTerimakasih resumenya pak.. Dari dlu bercita-cita untuk bisa mendirikan TBM. Smg bisa tercaoai dg bljr dr Mr. Bams
BalasHapusSemoga tercapai cita-citanya Bunda . Aamiin
Hapus