Selasa, 09 Februari 2021

Memenuhi Tantangan ke 3 Membuat Cerpen # Selasa Berbagi Pak Mazmo

 


Pada tantangan sebelumnya kita sudah diperkenalkan dengan istilah tema, premis, penokohan dan alur /plot. Setelah mendapat penjelasan dari sang Tutor Pak Sudomo Mazmo, akhirnya kita mendapatkan tugas mengembangkan susunan cerita yang sudah dirancang dari awal. Kali ini tinggal meneruskan tugas dari kemarin agar ceritanya dapat berjalan dengan lancar, kalau perlu diakhiri dengan sesuatu yang menarik. Inilah salah satu tantangan yang ada dalam grup WA Lagerunal (Cakrawala Blogger Guru Nasional)  yang terkenal itu. Beranggotakan sebagian besar guru dari berbagai tingkatan, tetapi memiliki kesamaan semangat menimba ilmu, semangat menulis, semangat dengan tantangannya. Kadang ada juga selain berbagi ilmu seperti ini dalam acara “Kamis Menulis” ada berbagi buku.

Di tengan tugas sebagai seorang guru, juga tugas menulis mengikuti lomba menulis blog, dan tugas rumah lainnya, mengerjakan tugas yang sepertinya remeh bisa menjadi pekerjaan besar. Mengembangkan cerita seperti ini contohnya.  Sebenarnya ceritanya sangat mudah karena sudah ada di kepala. Namun karena banyak “selingan” akhirnya mengerjakan tugas pun menjadi tertunda-tunda. Akibatnya waktu terus berjalan dan semakin mepet dengan deadlinenya.

Saya tahu materi ini cukup menarik dan bagus bagi saya pribadi, karena sesungguhnya ini hal baru. Setidaknya saya belum pernah membuat cerpen skala panjang. Justeru yang sering saya buat adalah cerita “super pendek” yang baru saya kenal dari web “Gurusiana”, yaitu tatika, cerita tiga kalimat atau pentigraf, cerita tiga paragraf. Saya menulisnya, sekedar ikut arus saja. Menulis menurut aturan umum saja, 3 kalimat atau 3 paragraf. Selebihnya baru berusaha mendalami teorinya.

Disini, saya berterimakasih. Pak Sudomo dengan rela berbagi ilmu menulis cerpen, yang tidak pernah saya dapati langsung. Walau pun dengan media WA namun dengan kecanggihan tehnologi serasa berhadapan langsung. Bisa bertanya jawab, bahkan dikoreksi kesalahan pekerjaannya.

Kesempatan emas ini saya coba tangkap dengan baik. Saya akan berusaha mengerjakan tugas semampunya. Terakhir saya berharap mendapatkan ilmunya dan dipergunakan dalam banyak hal. Misalnya tentang premis. Walau pun defenisinya umum, tetapi saya menangkap bisa ditaruh di depan penggambaran cerita selengkapnya dalam bentuk ringkas. Itu memudahkan alurnya nanti agar tidak melenceng ke kanan kiri. Itulah yang saya terapkan mulai saat ini dalam menuliskan “pentigraf” saya.

Ada juga jawaban yang bagus dari Pak Mazmo, panggilan Pak Sudomo menjawab pertanyaan  Bu Sri Sugiastuti ( Bu Kanjeng ) yang menanyakan cara membuat tokoh antagonis, dan mengakhiri cerita, karena selama ini cerpennya didasarkan pengalaman nyata. Jawabannya antara lain ,” Kalau dari saya pribadi lebih suka mentukan endingnya terlebih dahulu. Saya tuliskan endingnya mau seperti apa. Kemudian saya balik, kalau saya buat ending seperti ini berarti di awal dan tengah saya harus berusaha membelokkan cerita berlawanan dengan ending. Bagaimana cara membelokkannya? Permainan kata adalah kuncinya.”

Dari jawaban ini langsung muncul bintang di kepala saya. Trengg....alhamdulillah saya setuju sekali. Saya jadi teringat akan ending suatu pentigraf, biasanya dibuat sesuatu yang tidak terduga. Walau pun ending datar juga tidak mengapa. Namun cerita akhir yang menyentak, dan mengejutkan membuat kekuatan suatu pentigraf. Dengan cara dibalik seperti itu, dibaut endingnya dahulu baru merangkak ke atas, bisa menjadi satu solusi praktis.

Begitulah sekilas kesan setelah mengikuti kursus on line via WA Lagerunal dalam bahasan lanjutan tentang setting, sudut pandang dan sinopsis.

Selanjutnya saya mencoba mengerjakan tugasnya semoga selesai dengan benar sesuai arahan suhu Mazmo.

UNSUR

URAIAN

Tema

 

Premis, penokohan, Alur/plot

 

Latar/setting

Kejadiannya di  Sekolah Dasar  Negeri XY yang gurunya terdiri dari 10 guru terdiri 6 guru kelas dan guru bidang studi. Terjadi pada awal semester genap tahun 2020 di kota kecil

 

Sudut pandang, orang ketiga ?

“ Begini Bu, ibu harus memikirkan siswa untuk program literasi ini ? jawab kepala sekolah datar

“ Pokoknya saya kurang setuju dengan program yang menggunakan IT. Saya tidak mampu !” masih dengan nada tinggi Bu Tutik berkata dengan tatapan ke depan, tidak nerani menatap kepala sekolah.

Pak Broto yang berusaha menengahi persoalan ini ikut angkat bicara, “ . Kita pikir dengan tenang Bapak Ibu. Kita sedang membicarakan program sekolah. Kita ingin sekolah kita maju dan program sekolah berjalan. Bu Tutik harus ikut mendukung karena ini untuk kepentingan siswa.”

Rapat itu pun berkepanjangan sampai ditutup masih ada ketegangan yang tersisa antara KS dan Bu Tutik.

Seminggu kemudian, tanpa diduga Bu Tutik menghadap KS sedirian di ruangnya. Beliau minta maaf atas tindakannya pada rapat seminggu lalu. Beliau juga menyatakan siap untuk mendukung program literasi dimaksud. Bapak KS dengan setengah heran menyatakan terimakasih, tetapi dia tahu bahwa suaminya yang juga sahabatnya ikut menyadarkan isterinya.

Sinopsis

         

        Sukardi, seorang Kepala Sekolah Dasar di kota kecil yang selalu ingin membuat sekolahnya maju dengan program literasi namun mendapat tantangan hebat terutama dari Bu Tatik, sebelum akhirnya berjalan.         

             Bu Tatik menuduh Kepala Sekolah sengaja membuat “sulit” guru dan membuat pusing guru yang sudah tua. Pak KS emosi dan meladeni tuduhan itu dengan mengatakan tidak beralasan.   Pak Broto dengan bijaksana, memberikan jalan tengah agar kelasnya Bu Tatik yang tidak setuju untuk sementara tidak diberlakukan program itu.

             Belakangan ternyata Bu Tatik menjadi penurut melaksanakan program seang hati bahkan mendukung program itu, karena di rumah diberi kesadaran oleh suaminya tentang pentingnya program itu untuk sekolah dan dirinya, jadi bekal di akherat nanti.

 

 

                                            

Demikian alhamdulillah tugas selesai. Saya berharap ada masukan tentang benar salahnya tugas tersebut dari suhu. Semoga memenuhi persyaratan setidaknya lebih 50 persennya. Aamiin.

 

Blitar,  9 Februari 2021

11.39 saat  menjelang dzuhur tiba.

 

Salam buat suhu Pak Mazmo. Terimakasih atas ilmu berbaginya. Semoga Allah membalasnya lebih lagi , aamiin.

1 komentar:

  1. Saya belum ikut tantangan ini,karena ketinggalan,jadi masih rada- rada mengambang.

    BalasHapus