Puji syukur kehadirat Ilahi, mengikuti lomba menulis blog
untuk menulis buku semakin mendekati garis finish semakin menegangkan. Dari 28
hari tantangan sudah memasuki hari ke 19, ibarat lomba lari sudah semakin
terang tulisan “finish.” Ketua YPTD Bapak H. Thamrin Dahlan pun sudah
mewanti-wanti, sebelum memasuki garis finish perlu mempersiapkan diri beberapa
hal. “Kepada Teman Teman Guru tetap semangat mencapai
target 28 posting di website YPTD terbitkanbukugratis.id. Sebagai persiapan menerbitkan buku, kira nya
dari sekarang disiapkan Judul Buku, Kata Pengantar, Daftar Isi, dan Sinopsis.
Kumpulkan tulisan tersebut dalam 1 file format word.” Pesan singkat dan sangat motivatif.
Penulis sebagai salah satu peserta diantara puluhan teman
guru lainnya, berusaha terus konsisten mempersiapkan diri. Berbekal sedikit
bingung, karena belum pernah merasakan menerbitkan buku solo, penulis berusaha
mencari jalan keluar. Man Jada Wa Jada, siapa bersungguh-sungguh pasti akan
menemukan jalannya. Malam ini diangkatan ke 17 Belajar Menulis Om Jay, kembali
menampilkan seorang penulis dari kota Kediri Bu Iin namanya. Beliau sudah
berhasil menulis buku solonya bahkan bukunya berjajar di rak toko Gramedia.
Beliau adalah alumni kelas menulis Om
Jay gelombang 8 yang juga mendapat kesempatan dan tantangan menulis Prof. Eko. Beliau
termasuk diantara 9 oprang yang lolos dan berhasil menaklukakan tantangan menulis Prof
Eko sehingga bukunya berhasil diterbitkan di penerbitan Mayor secara online
maupun offline. Buku karya beliau berjudul Literasi Digital Nusantara.
Meningkatkan Daya Saing Generasi.
Kesulitan menulis Judul, Daftar Isi dan Sinopsis seperti
dipesankan H. Thamrin Dahlan kepada peserta lomba seolah terpecahkan malam ini.
Walau pun beberapa waktu lalu sudah ada nara sumber yang memberikan materi
membuat draf, outline dan daftar isi,namun malam ini disuguhkan draf dan daftar
isi dari penulisnya (Bu Iin). Disinilah satu kelebihan bertemu dengan sesama
guru penulis. Kita mendapatkan ilmu bermanfaat dan aurora yang kuat untuk
selalu menulis. Aurora semangat juang menulis ke arah tujuan sama. Membuat
buku. Persis seperti dituliskan H, Thamrin Dahlan buku adalah mahkotanya
penulis. Buku adalah kebanggaan penulis.
Ikut bergabung dalam komunitas menulis, akan menemukan teman
sejawat penulis. Beliau juga mengisahkan adanya Hukum Tarik-Menarik di alam
ini. Yakni adanya keinginan yang kuat telah menarik dan mengantarkannya kepada
kelas-kelas menulis, salah satunya kelas Om Jay dan tantangan menulis buku
selama 1 minggu bersama Prof. Eko .
Sebelum menulis
hendaknya ditemukan dulu alasan kuatnya. Beliau mempunyai 3 alasan kuat untuk menulis :1) Mewariskan ilmu lewat buku.2) Ingin punya
buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline. 3)Mengembangkan
profesi sebagai seorang guru. Kutipan terkenal dari Imam Ghazali dan Pramoedya Ananta Toer menjadi
salah satu penguatnya. Karena begitu lengkapnya alasan itu maka kesulitan apa
pun dalam menulis terpecahkan. Man Jada wa Jada
Dalam
menulis buku non fiksi ada 3 pola yang ada : 1) Pola Hierarkis (Buku disusun
berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit) Contoh: Buku Pelajaran
2)
Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses. Contoh: Buku
Panduan 3)Pola Klaster (Buku disusun
secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan
bab yang dalam hal ini antarbab setara)
Pola
yang dipakai dalam menulis buku Literasi Digital Nusantara adalah pola ketiga
yakni Pola Klaster. Inilah contoh pengalaman menarik. Karena mengumpulkan
beberapa tulisan dalam blog menjadi buku sudah bisa diduga sebagian besar akan
berjenis /berpola klaster ini.
Berikutnya beliau memberikan uraian 4
langkah dalam proses penulisan sebuah buku.
1. Pratulis
2.
Menulis Draf
3.
Merevisi Draf
4.
Menyunting Naskah
5.Menerbitkan,
Nah dalam kurun waktu yang ke 19 hari ini mestinya sudah terbayang tipe buku
yang akan terbit. Sudah sampai pada langkah mana dalam tahapan buku kita. Mau
lebih jauh lagi.
Membahas pratulis maka
ada 9 langkah lagi yang dilalui :
1) Menentukan tema ( bisa
pendidikan, parenting, literasi, motivasi dll) ,2)Menemukan ide ( pengalaman,
berita media massa, FB, Imajinasi, pengamatan, perenungan, membaca buku) 3) Merencanakan jenis tulisan,
4) Mengumpulkan bahan
tulisan dari berbagai referensi, 5) Bertukar pikiran,
6) Menyusun daftar,7)
Meriset, 8) Membuat Mind Mapping, 9) Menyusun
kerangka. Draf kerangka sebelumnya diajukan ke Prof Eko lalu disetujui ke tahap
selanjutnya penulisan.
Berikut contoh kerangka buku beliau dari Bab ke Bab.
BAB
1 Penggunaan Internet Di Indonesia
A. Pembagian Generasi Pengguna Internet
B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet
BAB
2 Media Sosial
A. Media Sosial
B. UU ITE
C. Kejahatan di Media Sosial
BAB
3 Literasi Digital
A. Pengertian
B. Elemen
C. Pengembangan
D. Kerangka Literasi Digital
E. Level Kompetensi Literasi Digital
F. Manfaat
G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas
Geerasi
H. Kewargaan Digital
BAB
4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara
A. Keluarga
B. Sekolah
C. Masyarakat
BAB
5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62
A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di
Indonesia
B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset
Di Indonesia
C. Membangun Digital Mindset Warganet +62
Dalam
menyusun anatomi bukunya beliau mengaku banyak belajar dari teman seangkatan
menulis di gelombang ke 8 Bapak Yulius Roma
Patandean di Channel beliau(https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be
Karena sesuai arahannya tulisan itu menjadi rapi dan tertata sejak awal. Daftar
isi, kutipan, indeks dan daftar pustaka tertata secara otomatis.
Secara umum anatomi buku non fiksi mengikuti alur berikut ini :
1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta
kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis
Terakhir tentang menulis draf
1) Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas, 2) Tidak
mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan.
Selanjutnya menjawab pertanyaan salah satu peserta tentang mencantumkan gambar
itu keharusan dan menggunakan gambar orang lain agar tidak disebut plagiat. Jawabnya adalah tidak ada keharusan untuk menyertakan
gambar, itu semua tergantung kebutuhan penulis untuk memperjelas ide yang ingin
dituliskan. Jika kita harus menyertakan gambar, supaya tidak melanggar hak
cipta , agar menyantumkan sumber gambar tersebut.
Keajaiban
akan datang karena kita menulis setiap hari. Kalimat penutup yang bagus malam
itu adalah “ Bapak Ibu kesempatan menulis dengan Prof Eko tidak akan datang 2
kali. Tiap kesempatan yang diambil adalah sebuah kesempatan untuk menang.
Kesempatan yang kecil seringkali merupakan permulaan kepada usaha yang besar.
TAKE IT OR LEAVE IT. And Now or Never.
Alhamdulillah
malam ini kembali menemukan kunci untuk membuka pembedaharaan kata dalam menulis
buku. Terimakasih kepada Bunda Iin karena malam itu benar-benar memberikan ilmu
berguna untuk peserta lomba yang sudah mendekati garis finishnya. Ilmu menulis
anatomi bukunya, daftar isinya, temanya dll, Semoga resume ini bermanfaat.
Aamiin.
Blitar, 19 Februari
2021
Oleh. Drs.Hariyanto
NPA PGRI 13170200445
Ayo tetap semangat nulisnya. Semoga terwujud buku indienya. Mantabb.Aku ikut senang dan bangga atas kesuksesan orang lain
BalasHapusTerimakasih pak M. Bajuri.... salam sukses nggih. ..semoga pak juga selalu sukses. Aamiin
HapusAlhamdulilah.. Sudah taklukan hari ke 19 sukses ya buk..smg buku solonya segera terbit..
BalasHapusAlhamdulillah ....aamiin
HapusSemoga bisa menklukan tantangan hingga akhir dan berbuah buku.
BalasHapusAamiin. Terimakasih Bu. Salam sukses
HapusBermanfaat sekali, Pak Har
BalasHapus