Rabu, 24 Maret 2021

Pentigraf Nasi Mikro

 

Rakyat pekerja harian pasti terkena dampak berat sekali akibat Pandemi Covid 19 ini. Di tengah wabah yang belum menunjukkan nilai turun walau dengan kebijakan PPKM dua kali Jawa Bali sebelumya. Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat skala mikro kini mulai disosialisasikan.

Parto harus mencari nafkah setiap hari sebagai tukang pikul sayuran di pasar dekat rumahnya. Pekerjaannya bongkar muatan sayur mengharuskan badannya harus selalu fit dan kuat. Resepnya adalah makan yang banyak terutama di warung pojok pasar.

Temannya dikabarkan baru terkena positip Corona, dan harus dikarantina. Kali ini karantina di rumah sendiri, begitu aturannya. Itu aturan mikro begitu yang diingat Parto. Segala keluh kisah kini harus berhenti di pak RT atau paling tinggi ke RW. Warga yang terkena sakit  dilarang pergi dan beraktifitas di luar rumah untuk bekerja. Tetapi akan mendapatkan penghasilan dari mana lagi jika diam di rumah. Parto tidak begitu paham istilah skala mikro  dari HP temannya tahulah  bahwa di rumah selalu dikirimi nasi bungkus mikro, bukan nasi kotak lagi seperti dulu, begitu didengar Parto. Pak RT hanya mempu memberikan nasi mikro. Tiba-tiba Parto ingat nasi  telur kegemaran temannya di warung  pojok pasar. Saya harus memberinya kotak untuk nasi dan lauknya itu.  Bukan nasi mikro.

 

Blitar, 24 Maret 2021

By. hariyanto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar