Kisah si tukang sapu di jalanan kerap mengundang
simpati, bukan saja oleh pengguna jalan yang merasa terbantu kebersihan
jalanannya, tetapi juga para pejabatnya. Jalan raya selalu kelihatan bersih
aspalnya dari tumpukan sampah dedaunan juga sampah kotoran lainnya. Jalanan di
kota menjadi seperti mengkilat dan
nikmat dipandang.
Kali ini penghargaan atas kebersihan kota diserahkan
piala Adipura kesekian kali kepada Walikota, didampingi Kepala Kantor Dinas
Lingkungan Hidup. Penghargaan bergengsi itu diberikan di ibukota Jakarta
disaksikan oleh wakil dari seluruh Indonesia dan dimuat di media massa
beritanya. Satu hal yang sangat membanggakan. Walikota pun tersenyum puas
menerima pialanya, namun lain dengan kepada kantornya justeru diam seribu
bahasa, bahkan mulai kelihatan mengeluarkan airmata.
Gerak cepat tissu di matanya, karena Walikota keburu
menyalaminya. Air mata tersisa diujung matanya belum sempat tersapu tissu
menimbulkan selidik untuk walikota. Ketika ditanya kenapa menangis. Bersyukur ?
Dia pun menganggukkan kepala. Jawabnya disamping bersyukur dia membayangkan si
tukang sapu yang bekerja sejak pagi sehabis subuh hingga sore menjelang asar,
adalah pahlawan sebenarnya pembebas sampah kota sebelum diangkut ke TPA. Dialah
pahlawan bagi piala yang baru diterima kotanya.
Blitar, 12 Maret 2021 @by. hariyanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar