Orang pasti
menyangka beliau seorang miskin , karena
penampilannya pakaiannya terbuat dari bahan murahan. Seringnya ada di masjid sholat berjamaah bersama
jamaah lainnya. Jarang keluar rumah kecuali ke masjid mengajar mengaji atau
sholat jamaah. Kadang muncul di tengah jamaah yasinan. Orangnya sangat ramah,
suka menyapa setiap yang dijumpainya.
Berprofesi sebagai
penjahit baju di kampungnya, untuk penghasilan utamanya. Anaknya berjumlah lima
orang semua tinggal di luar kota bahkan 2 diantaranya di luar Jawa. Semuanya
sukses dengan karirnya sebagai PNS dan hanya satu saja sebagai konsultan
proyek. Pak Rahmat terkenal di kampungnya karena menjadi contoh orang miskin
yang sukses mendidik putra-putrinya.
Sebagai guru
ngaji, beliau berhasil mengantarkan banyak anak kampung pintar membaca Al Quran. Kisah pak Rahmat
menjadi buah bibir beberapa orang ketika masjid kampung membutuhkan dana untuk merehap serambinya. Panitia
pembangunan kebingungan mencari dana di kampung kecil itu sebab rerata warganya
katagori miskin. Pak Rahmat tampil menyelesaikan masalah. Ada kebiasaannya yang
sering saya pergoki yaitu memasukkan
uang di kotak amal masjid. Ketika saya menanyakan dana dan resep suksesnya
mendidik puteranya. Jawabnya anak saya sukses karena sering mengajarkan membaca
Al Quran, dan dana itu berasal dari
mereka. Resep sekses manusia jangan lupakan masjid dan sholat berjamaah
pesannya. Subhanallah.
Blitar , 16
Maret 2021 @ by. Hariyanto
Keren....
BalasHapusTerimakasih . salam literasi
HapusMantap
BalasHapusTerimakasih Bu Salam Literasi
HapusPesannya luar biasa. Perlu ditiru dan dilaksanakan
BalasHapusTrims Mr. Beje. Salam sukses
HapusAmanat yang luar biasa.
BalasHapusJangan lumayan Mesjid. Joss
Salam Bung Indra
HapusTerimkasih pesannya
BalasHapussemoga saya bisa menjalankannya
Semoga Bu. Aamiin
Hapus